Baca Juga : Dewan Pers Sosialisasi Perlindungan Kemerdekaan Pers di Polda Jatim
Bandar Lampung, KompasLampung.Com - Ma’had Aly Madarijul Ulum di Lampung kembali mengukir prestasi dalam mencetak kader ulama tangguh melalui penyelenggaraan kegiatan Pendidikan Kader Kepemimpinan (PK2MA) dan Pendidikan Latihan Dasar Detasemen Santri Madarijul ULum (DIKLATSAR MENSAMU), Rabu (27/12/2023).
Dengan legalitas Pendidikan Tinggi Formal Pesantren yang diamanahkan oleh UU No 18 Tahun 2019 tentang Pesantren, Ma’had Aly menjadi lembaga yang berperan penting dalam mencetak kader ulama sesuai dengan tuntutan zaman.
Dalam sambutan pembukaan, Dr. KH. Ihya Ulumudin SM. M.Pd, selaku Mudir Ma’had Aly Madarijul Ulum, menjelaskan visi dan misi pesantren untuk mencetak ulama’ul amilin, yaitu ulama yang tidak hanya memiliki pengetahuan agama, tetapi juga mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
"Dan Imamul Muttaqin yakni santri harus bisa menjadi pemimpin yang bertakwa," jelasnya.
Beliau menegaskan bahwa mahasantri dimasa depan harus mampu menguasai berbagai bidang, seperti akademik, ekonomi dan politik di Indonesia.
Pandangan serupa juga disampaikan oleh Dr. KH. Nur Hannan Lc. MA, Ketua Asosiasi Ma’had Aly Indonesia, yang menyoroti pentingnya kejujuran, kedisiplinan, kerja keras, tanggung jawab, dan mudah bergaul sebagai modal kesuksesan seorang santri calon ulama.
Kegiatan ini dibagi menjadi dua sesi, dimulai dengan sesi indoor pada tanggal 27-28 Desember 2023 dan sesi outdoor selama 3 hari pada bulan Januari mendatang.
Tema utama yang diangkat adalah "Peningkatan Intelektual, Spiritual, dan Integritas Mahasantri dalam Mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs)."
Lebih dari 60 mahasantri dari semester 2 dan 4 berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini.
Dr. Puji Rahardjo Soekarno, Kepala Kanwil Kemenag Lampung, hadir langsung untuk membuka acara. Beliau memberikan apresiasi tinggi terhadap kegiatan ini dan mengakui pencapaian Ma’had Aly Madarijul Ulum yang baru-baru ini meraih akreditasi A dalam proses asesmen oleh Majelis Masyayikh dan Kemenag Pusat. Dr. Puji Rahardjo Soekarno juga menjadi keynote speaker, menyoroti program global Sustainable Development Goals (SDGs) yang diadopsi oleh PBB sebagai kelanjutan dari Millennium Development Goals (MDGs).
Beliau menekankan bahwa mahasantri harus mampu mencetak diri menjadi Ulil Albab, Ulil Abshar, dan Ulin Nuha dengan menggabungkan kecerdasan intelektual, spiritual, dan integritas.
Acara dilanjutkan dengan diskusi panel sesi pertama yang diisi oleh Prof. Dr. Alamsyah M.Ag, Warek I UIN Raden Intan Lampung. Prof. Alamsyah membahas tema "Respon, Peran, dan Strategi Mahasantri dalam Menghadapi Revolusi Industri 5.0 yang Berbasis Artificial Intelligence (AI)."
"Mahasantri harus memiliki pemahaman yang baik terhadap AI dan terlibat sebagai kontributor aktif dengan mengintegrasikan kajian agama Islam dari kitab-kitab turats karya ulama salaf," ujar Kepala Kanwil Kemenag Lampung.
Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu panitia, Ustad Rijah Muhammad Majdidin, terdapat beberapa pemateri terkemuka yang akan mengisi kegiatan ini, antara lain Drs. KH. Basyarudin Maisir dari Ponpes Al-Hikmah Bandar Lampung, Letkol Raya Hariyanto Wakabinda Propinsi Lampung, AKBP Drs. Heriyanto, Drs. Karwito Kabid PAPKI Kanwil Kemenag Lampung, KH. Cecep Yunani M.Pd.I, dan Dr. KH. Rofiq Udin M.Si. Sesi outdoor yang direncanakan akan dilaksanakan pada bulan Januari mendatang akan melibatkan para pelatih dari anggota Marinir Yon 7 dan 9 Beruang Hitam Lampung.
"Dengan dilaksanakannya kegiatan ini, Ma’had Aly Madarijul Ulum berkomitmen untuk mencetak mahasantri sebagai kader ulama yang tidak hanya memiliki wawasan luas, tetapi juga jiwa tangguh yang siap berjuang di segala medan," tegas Ustad Rijah Muhammad Majdidin.
"Semua ini merupakan bagian dari upaya pesantren dalam menjawab tantangan zaman dan memberikan kontribusi positif pada pembangunan masyarakat dan bangsa," pungkasnya. (Red)