Baca Juga : Penantian Masyarakat Terwujud, Arinal Didampingi Wahdi Resmikan Jembatan Penghubung Metro dan Lamtim
Metro, Kompaslampung.com - Ketua MKKS SMA Metro Provinsi Lampung, Ibnu Budi Cahya, S.Sos., MPd mengatakan, bahwa implementasi kurikulum merdeka menerapkan nilai-nilai Pancasila dapat menciptakan anak cerdas, unggul dan berakhlak. Kurikulum merdeka mendidik dan mengajar anak sesuai karakteristik lingkungan sekolah dan kemampuan masing-masing anak.
Menurut Ibnu Budi Cahya, merdeka belajar dapat disukseskan dengan pendidikan yang berpusat pada anak didik dengan menuntun, mengarahkan, membimbing agar anak mencapai keselamatan dan kebahagiaan masa depannya. Mengimplementasikan merdeka belajar, kata Ibnu, berarti menciptakan anak cerdas dan unggul yang memiliki karakter profil pelajar Pancasila.
Kurikulum Merdeka memiliki keunggulan, yaitu lebih sederhana artinya fokus pada materi esensial dan pengembangan kompetensi peserta didik pada fasenya. Belajar menjadi lebih mendalam, bermakna, tidak teburu-buru dan menyenangkan," kata Ibnu Budi Cahya kepada media ini, Selasa 26 Maret 2024.
Lebih lanjut Ibnu Budi Cahya mengatakan, bahwa kurikulum merdeka lebih relevan dan interaktif. Pembelajaran melalui kegiatan project, memberikan kesempatan lebih luas kepada peserta didik untuk secara aktif mengeksplorasi isu-isu aktual.
“Selain itu, penerapan kurikulum merdeka telah didukung oleh platform merdeka mengajar. Platform ini membantu guru dalam mendapatkan referensi, inspirasi dan pemahaman kurikulum merdeka. Melalui peningkatan guru, diharapkan berdampak pada peningkatan kualitas peserta didik," ujar Ibnu sapaan akrab Kepala SMA Negeri 3 Metro.
Masih dikatakan Ibnu, keterlibatan orang tua khususnya, menjadi salah satu faktor penentu kesuksesan penerapan Kurikulum Merdeka. Orang tua diharapkan dapat mengubah paradigma berpikir mereka, bahwa sekolah bukan hanya tempat penitipan anak, kemudian menerima proses pembelajaran.
"Orang tua juga diharapkan dapat terlibat aktif, mendukung semua kegiatan anak-anak mereka dengan baik, supaya tujuan pemerintah untuk menghadirkan generasi Indonesia yang mengamalkan Profil Pelajar Pancasila dapat tercapai," imbuhnya.
Ibnu mengungkapkan, bahwa dengan diterapkannya Kurikulum Merdeka di sekolah anaknya, ia mulai dapat melihat dengan jelas koridor akan diarahkan ke mana. Koridor ini dipandang sebagai jalur bagi anaknya melangkah, untuk mengembangkan bakat berdasarkan karakteristik anaknya.
Melalui Kurikulum Merdeka, ia juga mulai mengerti apa yang ingin dicapai dari Profil Pelajar Pancasila, sebagai karakter dan kompetensi yang diharapkan tumbuh melalui proses pembelajaran peserta didik," jelasnya.
Melalui poin beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, kata Ibnu, anak-anak diajarkan beribadah, belajar adab. Kemandirian juga menjadi fokus dari Profil Pelajar Pancasila.
Selaku orang tua, ia juga ikut bergotong royong untuk melatih kemandirian anak dengan melatih life skill dan mengajarkan mereka bertanggung jawab dengan propertinya sendiri," tutup Ibnu. (Pur)